Kebahlolan tanpa sempadan - bak kata Aidid Muaddib. Aku turut bersedih di atas kebahlolan kawan-kawan aku yang hidup dalam benda yang samar-samar. Aku tak ada niat nak jadi racist dekat sini - it's just that I'm frustrated to see my own friends, the Malays especially - being dumbass working on nonsense things. Aku tak nak cakap depan-depan, sebab aku tahu besarnya kuasa duit sampai mampu menggelapkan mata & hati. Kalau keluarga pun dah dipijaknya atas dasar duit, apa lagi kawan-kawan.
I am a total coward, I would say. Aku tak berani tegur diorang seorang-seorang. God knows better about what actually they're working on. Memang kita suka duit banyak-banyak depan mata, aku pun suka. Tapi mak bapak aku hidup lagi, aku cukup makan. I'm so sorry to tell you that an intention to be independent doesn't mean that you have to be blind working fucking hard to get money from unknown sources.
Aku dah agak pasal benda ini - cuma Aidid Muaddib buka mata aku lagi besar untuk melihat betapa fuck-nya sistem ini. Pengaruh yang begitu besar dari benda ini yang ditanam ke akar umbi kepala otak kawan-kawan aku buatkan aku jadi lemah untuk suarakan apa yang aku ulam dan sulam dalam mulut aku ini, tak terkeluar. Itulah coward, kesian kan aku ni?
I'M SORRY TO BE HARSH IN THIS POST. Aku tak tahan tengok orang tag-tag aku dengan gambar thumbs up dengan kipas-kipas duit di tangan. Fuck off.
whoa kau pun ada cakap pasal betapa fucknya sistem, tak perasan
ReplyDelete